Minggu, 27 November 2011

Kelamin



1. Ovarium


http://cantikdansehat.net/wp-content/uploads/2012/04/Kanker-Ovarium.jpg

Ovarium merupakan organ reproduksi wanita yang berfungsi menghasilkan sel telur dan hormon. Ada dua macam hormon yang dihasilkan ovarium, yaitu:

- hormon progesteron, berperan menjaga kehamilan dengan cara mencegah terjadinya menstruasi dan kontraksi rahim pada masa hamil.

- hormon estrogen, berperan memunculkan tanda kelamin sekunder pada wanita, seperti pertumbuhan payudara, pinggang, membentuk tubuh lebih feminim, mempengaruhi sirkulasi darah pada kulit, mempertahankan struktur kulit agar tetap elastis dan kencang, mempertahankan fungsi otak, mencegah gejala monopouse, serta mencegah gangguan suasana hati (mood). Selain itu estrogen berfungsi menstimulus penebalan dinding rahim dan produksi mukosa (lapisan lendir) mulut rahim sehingga sperma dapat masuk melalui mulut rahim.

Kekurangan estrogen dapat menyebabkan terjadinya perombakan penyusunan tulang oleh osteoclas secara berlebihan, sehingga dapat menyebabkan penyakit osteoporosis.


2.  Testis


Testis merupakan organ reproduksi pria yang berfungsi menghasilkan sperma. Selai itu, testis berfungsi sebagai kelenjar endokrin yang menghasilkan hormon androgen yaitu testosteron. Testosteron berfungsi menimbulkan dan memelihara kelangsungan tanda-tanda kelamin sekunder pada pria seperti, suara yang membesar, munculnya jakun, dan tumbuhnya kumis.

Hormon androgen berfungsi merangsang dorongan seksual. Selain itu, hormon ini berfungsi membentuk otot, tulang, kulit, organ seksual, dan sel darah merah. Hormon androgen mempengaruhi penampilan kulit serta pertumbuhan rambut dengan menstimulasi akar rambut dan kelenjar sebum (kelenjar minyak) yang terletak di atas akar rambut.

Kelenjar sebum menghasilkan sekresi lemak yang berfungsi melumasi rambut dan kulit. Produksi kelenjar sebum yang berlebihan dapat memicu timbulnya jerawat. Sementara itu, gangguan produksi kelenjar sebum pada pria dapat menimbulkan kebotakan. Sebaliknya, ketidakseimbangan kelenjar sebum pada wanita dapat menyebabkan tumbuhnya rambut secara berlebihan di daerah yang tidak semestinya. Aktivitas kelenjar sebum akan meningkat pada saat seseorang mencapai masa pubertas. Efek kelenjar sebum mulai berkurang pada wanita sesaat menjelang monopouse.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar