Kelamin
1. Ovarium
Ovarium
merupakan organ reproduksi wanita yang berfungsi menghasilkan sel telur dan
hormon. Ada dua macam hormon yang dihasilkan ovarium, yaitu:
- hormon progesteron, berperan menjaga kehamilan
dengan cara mencegah terjadinya menstruasi dan kontraksi rahim pada masa hamil.
- hormon estrogen, berperan memunculkan tanda
kelamin sekunder pada wanita, seperti pertumbuhan payudara, pinggang, membentuk
tubuh lebih feminim, mempengaruhi sirkulasi darah pada kulit, mempertahankan
struktur kulit agar tetap elastis dan kencang, mempertahankan fungsi otak,
mencegah gejala monopouse, serta mencegah gangguan suasana hati (mood). Selain
itu estrogen berfungsi menstimulus penebalan dinding rahim dan produksi mukosa
(lapisan lendir) mulut rahim sehingga sperma dapat masuk melalui mulut rahim.
Kekurangan estrogen dapat menyebabkan terjadinya
perombakan penyusunan tulang oleh osteoclas secara berlebihan, sehingga dapat
menyebabkan penyakit osteoporosis.
2. Testis
Testis merupakan
organ reproduksi pria yang berfungsi menghasilkan sperma. Selai itu, testis
berfungsi sebagai kelenjar endokrin yang menghasilkan hormon androgen yaitu
testosteron. Testosteron berfungsi menimbulkan dan memelihara kelangsungan
tanda-tanda kelamin sekunder pada pria seperti, suara yang membesar, munculnya
jakun, dan tumbuhnya kumis.
Hormon androgen berfungsi merangsang dorongan
seksual. Selain itu, hormon ini berfungsi membentuk otot, tulang, kulit, organ
seksual, dan sel darah merah. Hormon androgen mempengaruhi penampilan kulit
serta pertumbuhan rambut dengan menstimulasi akar rambut dan kelenjar sebum
(kelenjar minyak) yang terletak di atas akar rambut.
Kelenjar sebum menghasilkan sekresi lemak yang
berfungsi melumasi rambut dan kulit. Produksi kelenjar sebum yang berlebihan
dapat memicu timbulnya jerawat. Sementara itu, gangguan produksi kelenjar sebum
pada pria dapat menimbulkan kebotakan. Sebaliknya, ketidakseimbangan kelenjar
sebum pada wanita dapat menyebabkan tumbuhnya rambut secara berlebihan di
daerah yang tidak semestinya. Aktivitas kelenjar sebum akan meningkat pada saat
seseorang mencapai masa pubertas. Efek kelenjar sebum mulai berkurang pada
wanita sesaat menjelang monopouse.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar